Jumat, 09 Maret 2012

Cinta Allah Kepada 8 Golongan Manusia

By : Rijal Muhammad

Obrolan paling menyenangkan mungkin tentang cinta dan mencintai. Tapi pada tulisan ini bukan tentang cinta semu antar sesama manusia, namun cinta yang hakiki yang berasal dari Sang Pencipta kepada 8 golongan hamba-Nya yang disebutkan langsung didalam kalam-Nya, al-Qur'an. Memang sangat tidak tepat jika kita menyimpulkan bahwa cinta Allah swt hanya kepada 8 golongan tersebut. Cinta yang Allah akan berikan sangat luas kepada orang-orang yang dikehendaki. Namun penyebutan kata "yuhibbu" yang berarti mencintai akan memiliki penekanan yang berbeda terhadap perasaan cinta tersebut.

Kata "yuhibbu" atau mahabbah berarti kecendrungan hati seseorang kepada yang dicintainya karena ia merasa senang berada didekatnya dan tidak ingin berjauhan. Dia menolak selainnya karena merasa tidak sesuai dengannya. Demikian sebagian yang bisa dikutip dari Al-ghazali. Pendapat yang senada pun disebutkan oleh imam Aljunaid Albaghdadi.

Sedangkan menurut Imam Al-qusyairi, mahabbah Allah kepada makhluk berarti kehendak Allah untuk memberikan nimat secara khusus kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Sedangkan jika nikmat itu tidak diberikan secara khusus dalam arti bersifat umum, maka menurutnya itu dinamakan rahmat.

Dalam al-Qur'an kata cinta tidak hanya mahabbah tapi juga mawaddah. Perbedaannya kalau mawaddah adalah cinta plus yang diharapkan tetap terjadi dan tidak berakhir. Sedangkan kata mahabbah sangat mungkin sekali untuk pudar. Karena itu saat bicara tentang tanda-tanda kebesaran-Nya tentang penciptaan pasangan pada QS. Arrum : 21, dipilih kata mawaddah bukan mahabbah. Oleh karena itu, pernyataan Allah untuk "mencintai" kepada golongan-golongan yang Ia sebutkan dalam firman-Nya harus "mengantisipasi" agar cinta-Nya tetap diberikan dan tidak pernah terputus.

0 komentar:

Posting Komentar