Kamis, 26 Desember 2013

Lebih Dari Sekedar MANUSIA

By : Rijal Muhammad

Manusia sebagai makhluk yang memiliki fisik disebut sebagai "albasyar". Manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki sikap, watak, emosi yang bisa mereka bentuk sebagai "alinsan". Manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi alfa dan salah disebut sebagai "annaas". Manusia dicipta oleh Allah swt dalam bentuk yang terbaik. Manusia dianugerahi akal dan nafsu oleh Allah swt yang dengannya manusia bisa melebihi malaikat yang memang dicipta hanya untuk mengabdi kepada Allah kebalikan dari iblis yang tercipta hanya untuk bermaksiat dan membangkang-Nya.

Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah dengan memiliki rasa fitrah dan berlakunya fitrah itu bagi kehidupannya. Dia butuh makan, minum, berketurunan dan lain sebagainya, sebagai pemenuhan rasa fitrah tersebut. Manusia adalah sekumpulan individu berbeda yang diciptakan, yang mustahil tergabung dalam satu kesatuan disebabkan karena multi perbedaan tersebut. Mereka dicipta dengan tujuan saling mengenal dan berlomba dalam kebaikan.

Manusia adalah makhluk yang jiwanya dihiasi Allah dengan memiliki hasrat kepada lawan jenisnya, hasrat berketurunan, rasa ingin memiliki dan menggunakan perhiasan, memiliki ternak dan hal-hal kebendaan lainnya. Keinginan ini membuatnya selalu terdorong untuk berbuat dan berusaha demi meraih perhiasan-perhiasan tersebut.











Minggu, 15 Desember 2013

Tugas SKI Untuk Kelas 7.7

Cari materi tentang RAHMAT dan USWAH HASANAH nya Nabi Muhammad ya... Terus dibuat ke power point (menggunakan hyperlink lebih mantap)...

Setiap Slide yang kamu buat mengacu pada soal-soal berikut :

1. Apa arti RAHMAT?
2. Tulis ayat tentang rahmat!
3. Ceritakan kisah RAHMAT Nabi kepada :
- Manusia
- Binatang
- Benda mati
4. Apa arti USWAH HASANAH?
5. Tulis ayat tentang USWAH HASANAH!
6. Sebutkan apa saja yang tidak perlu kita teladani dari Nabi Muhammad? Jelaskan ya...


gUD LaK ya...Presentasi terbaik akan ditampilkan dikelas...

Minggu, 17 November 2013

Sabtu, 26 Oktober 2013

Kebaikan Terjadi Karena BERGERAK

By : Rijal Muhammad

Judul tulisan ini berasal dari pepatah bahasa Arab "Alharakah Barakah" atau "Fi Alharakah Barakah". Dalam bergerak ada keberkahan. Ini memang ungkapan yang sangat lazim namun seperti biasanya banyak yang tidak menangkap maknanya sehingga makna alharakah tetap saja dalam praktiknya berarti lawan tidak bergerak yaitu diam (baca: pasif, kaku atau tidak dinamis).











Jumat, 13 September 2013

Sabtu, 02 Maret 2013

DUNIA Dalam AL-Qur'an

By : Rijal Muhammad

Hujjatul Islam, Imam Alghazali mengklasifikasi manuisa terkait dengan keilmuan yang dimiliki menjadi 4 tipe. Tipe pertama adalah " رجل يدرى و يدرى أنه يدرى " yaitu orang yang tahu, dan dia tahu kalau dirinya tahu. maksudnya ada orang pinter dan dia tahu kalau dia pinter. Orang tipe ini adalah orang yang ideal. Mereka punya pengetahuan, kemampuan yang dengannya ia berbuat atau beramal. Orang tipe ini selayaknya selalu membimbing, mengarahkan, mengayomi juga senantiasa menyebarkan kebijaksanaannya menyeru siapapun pada kebaikan. Tipe yang kedua yaitu, " رجل يدرى ولا يدرى أنه يدرى ". Maksudnya orang itu pinter tapi dia tidak menyadari bahwa dirinya pinter dan mampu melaksanakan sesuatu dengan kemampuannya itu. Tipe orang seperti ini seperti orang yang tertidur. Dia harus dibangunkan. Dan orang dengan tipe seperti ini sangat banyak dijumpai disekeliling kita. Banyak orang yang punya kemampuan namun dia tidak banyak berbuat entah karena tidak percaya diri, atau tidak pernah dapat kesempatan atau bisa jadi juga dia menganggap kemampuannya biasa saja padahal sebetulnya bisa jadi tidak biasa-biasa saja kalau dia berbuat. Maka orang disekelilingnya harus peka untuk memaksimalkan potensinya supaya keberadaannya jadi lebih bermanfaat. Tipe yang ketiga, " رجل لا يدرى و يدرى أنه لا يدرى ". Maksudnya, ada orang tidak pinter atau tidak memiliki kemampuan tertentu namun dia menyadarinya. Orang tipe ini adalah orang yang "nyadar". Dia merasa bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan dibidang tertentu maka saat diminta untuk melakukan sesuatu itu, dia akan menolaknya. Tipe orang yang sadar ini sangat baik dalam arti dia benar-benar mengetahui kondisi dirinya namun yang terpenting orang tipe ini harus banyak blajar dan bertanya. Dan tipe yang keempat, " رجل لا يدرى ولا يدرى أنه لا يدرى ". Maksudnya yaitu, ada orang bodoh dan dia tidak menyadari kalau dia bodoh. Tipe seperti ini yang sangat membahayakan. Karena alih-alih mengajak seseorang pada kebaikan, akhirnya berujung pada keburukan karena ketiadaan ilmu dan kemampuan yang dia miliki. Orang tipe ini harus disadarkan dan dinasehati supaya dia menyadari ketidakmampuannya itu kemudian diarahkan supaya memperbaiki pribadinya.












Kamis, 21 Februari 2013

Tentang UANG

By : Rijal Muhammad

Kata banyak orang, uang memang bukan segalanya. Tapi tanpa uang pun segalanya tak akan terjadi dengan mudah. Uang memang menjadi pusat pencarian semua orang. Hampir bisa dipastikan bahwa semua aktifitas yang dilakukan setiap orang setiap harinya, bisa bermuara kepada pencarian benda tersebut. Kondisi atau keadaan seperti inilah yang barangkali telah diantisipasi oleh Allah SWT terkait dengan sikap manusia dalam melakukan ikhtiar mencari uang bagi pemenuhan kehidupannya.

Bentuk antisipasi yang bisa dikemukakan disini misalnya, Allah menentukan ayat yang terpanjang dalam al-Qur'an adalah ayat 282 surat al-Baqarah. Ayat tersebut adalah rincian atau pedoman bagi kita tentang segala bentuk dan jenis hutang piutang. Itu semua tentang uang. Selain itu, kajian yang paling detail dalam al-Qur'an adalah tentang mawaris atau ketentuan pembagian waris bagi sebuah keluarga, yang kepala keluarganya meninggal dunia.

Ini adalah sesuatu yang beda jika melihat cara Allah swt yang menjadikan 2 hal ini, yang sangat terkait dengan harta atau uang, seolah menjadi prioritas. Lihat saja misalnya, Anda tidak akan menemukan teknis melakukan shalat yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan lengkap termasuk bacaan-bacaan dari setiap gerakannya. Anda juga tidak akan menjumpai detail dan teknis berpuasa atau bahkan khilafiah penentuan akhir ramadhan dengan rukyah atau hisab didalam al-Qur'an. Demikian juga ibadah haji dan ibadah yang lainnya.

Apakah uang lebih penting dari ibadah?.. Bukan seperti itu maksudnya. Tapi sebagaimana dijelaskan diatas bahwa ini bisa jadi antisipasi dari Allah swt untuk seluruh hamba-Nya, baik yang beriman pada-Nya maupun yang tidak, supaya mau memperhatikannya. Bukankah orang yang beriman, yang tidak beriman, yang baik, yang buruk semuanya butuh dan akan mencari uang? Pasti.. karena itulah sebagai Penciptanya, maka Dia membuat peraturan yang wajar kalau lebih terperinci dari yang lainnya.

Kalau kita mau mencari pembenaran terhadap pernyataan ini, carilah fakta bahwa adakah orang tua yang -ekstrimnya- membunuh anaknya karena meninggalkan shalatnya? atau karena anaknya tidak berpuasa?. Saya sendiri belum pernah mendapati kabar seperti itu. Tapi pernahkan Anda mendengar seseorang yang terlibat saling membunuh karena uang seribu rupiah? Itu pernah terdengar. Atau kalau tidak, jangan lihat uang seribu rupiahnya, tapi pertikaian, perkelahian, dendam, bahkan berakhir dengan pembunuhan itu sangat sering terjadi karena masalah uang. Uang sekali lagi memang hal yang sangat sensitif yang harus disikapi dengan benar dan bijak sehingga bukan uang yang mengendalikan kita namun kita yang bisa mengendalikannya.

Sebelum mengkaji tuntunan Ilahi tentang sikap kita terhada masalah uang atau harta, ada baiknya kita mempelajari dan memperhatikan penamaan uang itu dari bahasa lain terutama bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, uang itu disebut dengan beberapa kata seperti fulus (فلوس), nuqud (نقود), qursy (قرش) yang semuanya diartikan sebagai uang. Kalau kita perhatikan penamaan dengan kata-kata yang berbeda itu mengandung muatan makna-makna tertentu. Misalnya fulus, kata itu seakar dengan kata yang memiliki arti bangkrut atau pailit. Ini menegaskan bahwa orang yang berurusan dengan uang/fulus harus siap, jika suatu saat berada dalam kondisi pailit disebabkan fulus tersebut. Sedangkan nuqud itu semakna dengan kata tunai atau kontan. Penamaan ini menegaskan bahwa transaksi itu baiknya dilakukan secara tunai/kontan. Jangan terlalu sering berhutang, kalaupun hutang tidak bisa dihindarkan maka orang yang berhutang tersebut harus berfokus pada pelunasan hutang tersebut. Adapun penamaan kata qursy itu salah satu artinya adalah usaha dan upaya. Memang uang itu adalah sesuatu yang harus diupayakan atau diusahakan perolehannya. Dia bukan sesuatu yang datang dengan sendirinya namun perlu tenaga dan pikiran untuk mendapatkannya. Penamaan ini menegaskan bahwa yang ingin mendapatkan uang/qursy itu adalah bagi orang-orang yang mencarinya bukan bagi yang hanya berpangku tangan atau malas.

Kalau didalam al-Qur'an, kata yang menggambarkan tentang uang adalah دينار dan درهم. Meskipun kata-kata tersebut tidak memiliki arti khusus tapi dari kata dinar bisa kita petik hikmahnya bahwa orang yang berurusan dengan uang akan mungkin berada pada din/agama yang berarti ia akan meraih keselamatan beragama yang mengarah pada syurga tapi bisa juga mengarah pada nar/neraka karena ketidakmampuannya berurusan dengan uang. Secara umum uang itu bagian dari harta yang dalam bahasa Arab disebut مال. Kata ini (maal) juga seakar dengan kata yang berarti condong atau kecenderungan. Memang harta bisa membuat orang bisa condong kepada kebaikan sama halnya memiliki kecendrungan kepada keburukan.

Dari nama-nama uang seperti di jelaskan diatas saja, kita seolah sudah dinasehati tentang bagaimana kita bersikap terhadap uang. Ini merupakan hal yang sangat penting, tidak hanya untuk keberlangsungan di dunia namun yang lebih penting untuk keselamatan di akhirat kelak. Kenapa disebut dengan keselamatan?, karena jika kita merujuk kepada salah satu hadits Rasulullah bahwa "tidak akan tergelincir kedua tumit seorang hamba sampai ia bisa menjawab 4 hal : Pertama, tentang masa mudanya yang ia gunakan untuk apa. Kedua, tentang umurnya yang ia habiskan untuk apa. Dan ketiga sekaligus keempat tentang hartanya yang ia dapat dari mana dan dibelanjakan untuk apa. Rasanya pertanyaan yang terakhir ini, bukan hanya karena satu hal disampaikan dua pertanyaan sekaligus saja, namun yang terpenting adalah bagaimana jika kita tidak mampu berbohong karena uang yang diperoleh dengan cara haram dan digunakannya untuk kemksiatan. Seseorang tidak boleh menganggap ini sebagai hal biasa yang terkadang dengan seenaknya berkata, "yah gimana nanti aja". Karena manusia hanya punya kesempatan hidup di dunia sekali dan tak ada kesempatan memperbaiki jika sudah pindah ke alam hakikat sana.

Untuk itulah marilah kita camkan dan hayati untaian tuntunan Allah terkait dengan masalah uang yang Ia paparkan dalam kalam-Nya di al-Qur'an.

Senin, 14 Januari 2013

Yang Benar Adalah Yang Melakukan SUNNATULLAH

By : Rijal Muhammad

Pernah tahu ada artis yang sangat terkenal akhirnya tenggelam tak pernah terdengar lagi. Pernah dengar ada mubalig yang lumayan kondang namun sekarang tidak pernah lagi tampil bahkan tidak lagi melakukan tablig. Pernah perhatikan ada pejabat yang saat menjabat sangat terkenal, dihormati, namun setelah turun tak lagi disapa hormat oleh orang kebanyakan. Pernah tahu juga ada orang kaya yang sangat bergelimang dalam hidup dan gaya hidupnya kemudian jadi miskin dan keluarganya berantakan. Banyak kasus-kasus serupa yang inti masalahnya adalah peralihan dari sesuatu yang baik menjadi tidak baik. Yang menyenangkan menjadi menyedihkan dan seterusnya.









Apa dan Bagaimana Semestinya IMAN

By : Rijal Muhammad