Senin, 30 Agustus 2010

JAIM ( Jaga Image )

Ada sahabat saat ia ditanya, kenapa kamu keluar dari tempat kerjamu? Jawab dia " oh.. saya tidak cocok dengan atasan saya... lingkungannya pun tidak kondusif untuk menerapkan idealisme saya.. susah bagi saya untuk beradaptasi dan mengembangkan ide-ide brilian saya... ". Oh... jawab sahabat yang bertanya sambil mengangguk..

Kasus demikian banyak kita jumpai dari masalah sepele hingga masalah besar. Jawaban yang kita paparkan kita susun rapih, mengandung alasan yang sangat rasional sehingga membuat orang yang bertanya sepenuhnya mengerti. Tidak mustahil memang ada orang yang memberikan jawaban sesuatu apa adanya, tapi juga ada yang berusaha melontarkan jawaban itu demi mengesankan bahwa dirinya adalah orang yang sangat perfect, unggul, sehingga apapun yang terjadi pada dirinya adalah bukan karena kesalahan dan kekurangannya. Dia tampil sebagai orang yang sempurna sehingga kepribadiannya tak layak -menurutnya- mendapatkan kesan-kesan negatif yang membuat dirinya "kurang".

Jaim.. demikian istilahnya yang sering disebut oleh anak-anak sekarang. Istilah yang cukup melekat bagi pribadi yang ingin tampil sempurna. Bukan tidak baik berprinsip seperti itu, tapi kalau sudah mengelabui fakta yang sebenarnya dan meruntuhkan nilai-nilai kejujuran yang harus dijunjung tinggi, maka cara itu perlu kita koreksi dan perbaiki.

Tapi... kalo kita sepenuhnya jujur juga akan mencelakakan diri kita juga kalee... hehehe... kalo saya si berprinsip engga semua pertanyaan harus kita jawab. Bukankah tidak menjawab pertanyaan orang bodoh juga menjadi sebuah jawaban ( TARKUL JAWABI ALAL JAHILI JAWABUN ). Banyak cara bagi kita untuk menjawab dengan baik.. bijak.. tanpa harus berbohong. Bisa kita mencoba dengan jawaban yang diplomatis tanpa harus mereduksi makna dan nilai kejujuran.. berupaya mengembangkan kebaikan pribadi dengan berlaku objektif tanpa harus mencari kambing hitam dan selalu melakukan pembenaran diri.

Sebuah masalah yang lazim bagi kemanusiaan tapi tidak sederhana untuk dilakukan...


  

Sabtu, 28 Agustus 2010

Pandangan CINTA

Pandangan benci hanya akan menimbulkan emosi dan kegelisahan... pandangan angkuh akan membuat yang lain jadi sepele dan seolah tak berharga.. pandangan ikhlas akan membuat kepedulian dan loyalitas pada sesuatu semakin baik... pandangan cinta akan membuat segalanya jadi terlihat indah dan penuh makna... pandangan CINTA akan membuat orang BAIK akan terlihat BAIK dan orang tidak BAIK pun akan terlihat baik karena kitanya cukup BAIK. Maka... SEMUA yang ada dan terjadi sarat dengan makna kehidupan... semua berpaling kepada cara pandang kita... Adakah kita dipandangan CINTA...?

Kamis, 26 Agustus 2010

Keberpasangan (Jodoh)

Pada saat berbicara tentang keberpasangan, Allah memulainya dengan menyebut kata SUBHANA. (lih. surat yaasin :36). Subhana hanya digunakan hanya untuk great and big something. So, keberpasangan atau jodoh merupakan hal besar baginya yang menuntut kita menyikapinya dengan bijak. Dia hanya akan menciptakan pasangan yang PAS bagi kita.. Libatkanlah Dia secara aktif dalam mencari, memilih dan menentukan siapa yang PAS menjadi pasangan Anda... lakukanlah dan perhatikan apa yang  terjadi...